Tibalah saatnya kami harus meninggalkan Kantor Pusat untuk melanjutkan 'gerilya' ke medan pertempuran selanjutnya, yaitu Kota Pahlawan: Surabaya, dalam sebuah misi gerilya yang dapat disebut dengan Gerilya Rollout Phase ke-4.
Pada Gerilya Rollout Phase ke-4 ini, kami bagi team menjadi 3 regu. Masing-masing adalah regu utama bertugas di seluruh wilayah Jawa Timur yang berbase-camp di Surabaya, terdiri dari PS (Dan-gu), SF (teknik dan perbekalan), RAP, DR, BR, JFA (pusat radar) dan EAH (pusat data). Regu ke-2 bertugas di pulau Bali dan berpangkalan di Denpasar (Jimbaran?), sedangkan regu ketiga mendarat dan mengambil pangkalan di Balikpapan, bekerja untuk wilayah Kalimantan Timur berawak: JWB dan MP.
Ada cerita unik dibalik keberangkatan regu utama, yang lagi-lagi tidak menggunakan strategi serangan kilat, tetapi lebih mengedepankan serangan sporadis dengan memberangkatkan anggota team dalam 2 gelombang keberangkatan, yaitu: team pertama berangkat 4-Aug, sedangkan team kedua berangkat 7-Aug, yaitu: EAH dan BRG. Unfortunally keberangkatan ke Bandara terganggu pawai kampaye pilkada sehingga waktu EAH dan BRG sampai ke counter Garuda reservasi sudah ditutup.
Diputuskan untuk menghubungi markas besar dan berusaha mengganti jam keberangkatan
, ternyata hanya lolos 1 orang yang berangkat ke Surabaya itupun: jam penerbangan terakhir! dan yang seorang lagi - BRG harus tidur di trolly dan menginap di Bandara, agar tidak ketinggalan penerbangan pertama esok harinya.
Wah... benar2 pahlawan Fridist... ampe tidur di Bandara (eh termasuk lembur ga ya?)
No comments:
Post a Comment