"Ayah..." jerit Si sulung. "NB nya tiba-tiba mati sendiri lho, Yah". Kemudian dia menambahkan penjelasannya, "Aku cuma main game-online dan Facebook, kok". Langsung saja aku hampiri dia, kemudian memeriksa NB yang sedang dipakainya. Aku raba casingnya. Hmm memang sedikit lebih panas dari biasanya. Analisisku mengatakan ada yang gak beres dengan system pendinginnya sehingga NB jadi overheating dan kemudian sistem pengaman panas dijalankan sehingga NB mati mendadak.
Memantau
Agar tidak cuma dapat menuduh bahwa yang menyebabkan matinya NB secara tiba-tiba adalah kerena overheating, maka aku cari software gratis pemantau suhu system komputer. Banyak pilihan yang ada diinternet, dengan mengandalkan eyang Google ditemukan beberapa diantaranya: HMonitor 4.4.3.3, MotherboarMonitor 5.370, CoreTemp32 dan RealTemp 3.o0.
Berdasakan kemudahan pakai akhirnya aku memutuskan memasang RealTemp 3,00 untuk memantau NB selama dalam proses uji pakai yang menguras resource agar skenario matinya NB terulang kembali sambil mencatat angka indikator suhu NB.
Dan benar saja, ketika NB digunakan untuk batch-download dengan FDM, mendengarkan MP3, Scan Antivirus sambil main game-online, RealTemp menampilkan suhu dalam satuan derajat Celcius yang terus menanjak naik hingga melewati angka 75 dan akhirnya shutt-off ketika angka menunjukkan 85.
Memutuskan
Aliran udara yang kurang lancar di dasar NB menjadi alasanku untuk membeli NB Cooling Pad yang dilengkapi dengan 2 kipas pendingin, dengan harapan semakin lancar aliran udara masuk dari dasar NB ke kipas penghisap untuk dibuang ke bagian belakang casing, akan dapat menjinakkan overheating yang terjadi pada NB yang dibeli belum genap setahun ini.
Yup... ternyata Cooling-pad 2 kipas bukanlah obat patent untuk kasus ini, karena setelah skenario diulang ternyata... RealTemp masih menampilkan angka menanjak dari 75 terus menaik hingga 85 dan pet... NB kembali mengalami shutt-off meski di dasarnya masih dihembus dengan CP 2 kipas.
Kejadian tersebut kontan menjadikan kipas pendingin processor dalam NB menjadi tertuduh, karena tidak dapat bekerja maksimal menghisap udara bawah NB (yang sudah dibantu oleh CP 2 kipas) untuk mendinginkan processor dan system NB. Rasa malas mengantar NB ke service centre di bilangan Mangga Dua, mendorongku mencari kambing hitam lain atas kegagalan pendinginan system NB ini.
Rencana B
Dan.... aku perhatikan bahwa pada kipas Cooling Pad terdapat butiran lembut debu putih yang menempel baik di kisi-kisi maupun di sekitar dinding kipas bagian dalam. Aha, mungkin inilah penyebab kipas internal NB tidak dapat menjalankan tugasnya dengan baik, pikirku. Tapi bagaimana membersihkan NB tanpa merusak segelnya? Yup... pilihan jatuh pada vacum cleaner yang cukup kuat yang biasa digunakan untuk menghisap debu karpet (1400 watt). Caranya pun agak unik, aku tutup semua ventilasi di bawah NB kecuali yang tepat dibawah kipas processor dengan pita perekat. Kemudian dengan selang penghisap dari vaccum cleaner yang ditempatkan persis pada ventilasi udara yang berada tepat di bawah kipas processor, dan hanya ada satu ventilasi yang bebas dari isolasi perekat yaitu tempat keluarnya udara panas. Tujuannya adalah membalik arah aliran udara pada waktu NB bekerja. Logikanya sederhana, karena banyak debu berkumpul di saluran udara masuk maka aliran udara untuk mendinginkan processor jadi tidak maksimal, ini yang harus dihisap balik keluar dari saluran udara masuk.
Hasilnya
Deng 2x.... hasilnya sangat memuaskan, bahkan tanpa cooling-pad sekalipun pada saat dilakukan 'burning test' suhu NB tidak lebih dari 70 derajat celcius. Ohya sedikit tambahan dari teman kantor, jangan main NB di atas kasur atau di atas permukaan yang lunak karena itu akan menutup aliran udara masuk ke NB yang sangat berguna untuk mendinginkan system komputer Anda. Beberapa NB memang mendesain aliran udara masuk dari samping, tapi tidak sedikit yang masih mendesain aliran udara masuk untuk mendinginkan NB dari arah bawah casing.
No comments:
Post a Comment